
Energi listrik merupakan salah satu sumber energi yang hingga saat ini paling umum digunakan. Hasil produksi dengan pengantaran energi listrik tersebut yang dalam jumlah cukup dapat mengoperasikan beragam peralatan elektronik yang banyak kita gunakan saat ini mulai dari handphone, komputer, televisi, pendingin ruangan sampai dengan peralatan-peralatan elektronik rumah tangga maupun industri.
Berdasarkan catatan rasio elektrifikasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) hingga semester I 2018 sudah mencapai 97,13% dengan tingkat kenaikan sekitar 2,22% dari rasio elektrifikasi tahun sebelumnya yang hanya sebesar 94,91%. Dengan penjelasan ini maka hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia telah menikmati manfaat dari listrik.
Dalam hal ini menciptakan pertanyaan yang berkaitan akan dampak jangka panjang dari penggunaan energi listrik oleh masyarakat, yang pertama adalah apa strategi dari pemerintah dalam mengurangi penggunaan sumber energi yang berasal dari sumber energi fosil seperti: "Minyak bumi, Batu Bara, dll" dalam pembangkit listrik saat ini? Kemudian yang kedua adalah sumber energi listrik dari energi terbarukan mana yang akan memiliki potensi dan berperan paling besar dalam menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia?
Strategi & Rencana Penggunaan Pemanfaatan Energi Terbarukan oleh Pemerintah Indonesia
Dalam ringkasan perencanaan RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) yang dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero) Tahun 2018-2027, telah disebutkan bahwa pada 2025 target bauran energi baru dan terbarukan adalah sebesar 23% dengan target sistem pembangkit listrik tenaga air sebesar 10%, sistem tenaga panas bumi 12% dan tenaga energi baru dan terbarukan lainnya berkisar 1-2%.
Dalam perencanaan tersebut terdapat kebutuhan untuk tambahan pemasangan pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 56 Gigawatt sampai dengan tahun 2027. Adaupun kebutuhan peruntukan energi baru dan terbarukan dengan nilai alokasi sebesar 8% untuk pembangkit listrik panas bumi; alokasi 15% untuk pembangkit listrik tenaga air serta 4% lainnya untuk energi baru dan terbarukan lainnya.
Untuk kapasitas pembangkit energi baru dan terbarukan lainnya memiliki nilai kapasitas setara dengan ±2 Gigawatt. Adapun yang tercakup dalam hal ini meliputi:
1. Sumber energi tenaga surya yang direncanakan sebesar 1,047 GW.
2. Sumber energi tenaga angin yang direncanakan sebesar 0,589 GW.
3. Sumber energi biomass (daur ulang) yang direncanakan sebesar 0,411 GW.
Sumber energi listrik yang manakah dengan potensi paling tinggi?
Berdasarkan dokumen RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL)PT. PLN (Persero) Tahun 2018-2027, dijelaskan bahwa potensi sumber energi baru dan terbarukan yang saat ini ada di Indonesia dengan daftar diantaranya sebagai berikut:

Maka dengan penjelasan data diatas bahwa pemerintah telah memberikan kesimpulan bahwa sumber energi tenaga surya memiliki potensi terbesar dengan nilai 207 GW dibanding sumber energi lainnya. Namun yang dimana dapat juga disimpulkan bahwa pengunaan di lapangan cenderung sangat kecil yang hanya 0,04% dari total potensi energi tersebut. Bahkan jika dibutuhkan untuk memenuhi nilai 56 GW sebagai target pembangkir pada tahun 2027 maka sumber energi tenaga surya dapat memenuhinya secara penuh.
Berdasarkan pemanfaatan di lapisan masyarakat & pemerintahan, pemanfaatan tenaga energi surya justru cenderung lebih adaptif terhadap kebutuhan di lapangan, serta menjadi satu solusi yang paling mudah untuk di implementasi dalah hal efisiensi waktu yang cukup cepat terhadap installasi maupun perawatan. Selain itu kapasitas yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. Bahkan dengan wilayah yang memiliki kendala terhadap akses sinar matahari yang tidak secara 24 jam dapat memanfaatkan penggunaan teknologi penyimpanan seperti batterai yang saat ini telah banyak berkembang dan beredar secara umum.
Tertarik untuk melakukan investasi penggunaan Sistem Solarpanel?
Hubungi bolamas.id untuk konsultasi lebih lanjut terkait kebutuhan Anda.
コメント